68 WNI di Diamond Princess dijemput Pemerintah Pakai Pesawat

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, mengatakan bahwa pemerintah akan menjemput 68 orang WNI anak buah kapal atau ABK Kapal Pesiar Diamond Princess memakai pesawat. Sekarang ini pesawat yang dimaksud masih di Yokohama, Jepang.

Pesawat dipakai Jemput 68 WNI ABK Diamond Princess

Hal tersebut disampaikannya setelah dirinya menggelar rapat tentang penanganan virus corona dengan Terawan Agus Putranto, Menteri Kesehatan; Doni Monadro, Kepala BNPB; Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, tepatnya hari Kamis (27/2).

“Menindaklanjuti keputusan Bapak Presiden dan arahan beliau yang telah memutuskan bahwa pemerintah bakal mengevaluasi warga negara Indonesia anak buah kapal Diamond Princess yang bersandar di Yokohama yang untuk sementara jumlahnya 68 orang dengan pesawat,” ungkap Muhadjir.

Mudhadjir pasalnya masih enggan merinci jenis pesawat yang bakal digunakan untuk penjemputan WNI ABK Diamond Princess tersebut. Waktu penjemputannya kapan saja masih belum mau dibeberkannya. Ia hanya menyatakan bahwa pemerintah Indonesia sudah berkoordinasi dengan Jepang terkait dengan waktu penjemputannya. Ia pun menyatakan nantinya 68 WNI ABK Diamond Princess itu juga turut diobservasi di Pulau Seribu Kecil, Kepulauan Seribu.

“Yang nanti bakal diatur sedemikian rupa dan itu bakal jadi domain atau tanggung jawab dari Kementerian Kesehatan,” ungkapnya.

Tak Cuma itu, ia juga menyatakan bahwa proses evakuasi 68 ABK Diamond Princess itu bakal memerluka standar protocol kesehatan secara ketat walaupun menggunakan pesawat. Muhadjir juga ikut menyatakan bahwa keenampuluhdelapan WNI tersebut bakal menjalani pemeriksaan kembali saat mereka tiba di Indonesia. “Walaupun mereka-mereka ini sudah mengikuti pemeriksaan dari yang memiliki wewenang di Jepang, nanti mereka juga akan tetap diperiksa kembali setelah mereka berada di Indonesia masih akan tetap menjalani pemeriksaan PCR,” ungkapnya lagi menegaskan.

BNPB Siap Bantu Evakuasi Jika diperintahkan

Ditemui terpisah, BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) memastikan bahwa pihaknya lintastoto siap apabila dimintai bantuan lagi untuk mengevakuasi 68 WNI yang bekerja sebagai anak buah kapal Diamond Princess yang berasal dari Jepang terkait dengan wabah virus corona atau Covid-19. Sekarang ini, masih belum ada keputusan resmi dari pihak pemerintah soal evakuasi 68 WNI ABK itu.

“Kalau diperintahkan evakuasi, kita siapkan dukungan bantuannya,” ucap Agus Wibowo selaku Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (27/2) hari ini.

WNI yang mana berada di kapal Diamond Princess itu sendiri pasalnnya telah meminta supaya dijemput Pemerintah Indonesia. Bahkan mereka merasa kecewa karena tidak kunjung dijemput. “Kecewa dan kami sepertinya putus asa. Kami merasa kehilangan hak-hak kami sebagai warga negara Indonesia,” ungkap seorang kru kapal pesiar tersebut, I Wayan Sudiarta dilansir dari CNN Indonesia.

Seperti yang sudah diketahui sebelumnya bahwa seorang penumpang kapal Diamond Princess dinyatakan meninggal setelah ia didiagnosa terinfeksi corona pada hari Selasa (25/2). Pria yang dilaporkan berumur 80 tahunan tersebut adalah penumpang kapal pesiar Diamond Princess yang keempat yang mana meninggal karena terinfeksi virus yang menyerupai SARS itu.

Sejumlah media lokal Jepang melaporkan bahwa pria tersebut meninggal setelah ia dibawa ke rumah sakit setelah dikarantina di kapal pesiar. Namun, dilansir dari CNN Indonesia, media lokal Jepang tersbeut tak menjelaskan sejak kapan kah pria lansia yang akhirnya meninggal dunia itu didiagnosa positif mengidap corona dan kapan kah ia dirawat.